Kementerian Kesehatan melaporkan adanya lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak di beberapa kota besar. Hingga awal September 2025, tercatat lebih dari 30 anak dirawat dengan gejala serupa. Kasus ini memicu kekhawatiran publik karena mengingatkan pada tragedi serupa pada 2022 yang menewaskan ratusan anak.
Kemenkes segera membentuk tim investigasi bersama BPOM dan polisi untuk memastikan penyebab. Dugaan awal mengarah pada cemaran etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirup. Pemerintah langsung menarik sementara 12 merek obat dari pasaran sebagai langkah pencegahan.
Sejumlah orang tua yang anaknya terkena kasus ini menyampaikan kekecewaan, karena mereka merasa pemerintah seharusnya sudah belajar dari kasus sebelumnya. โKami takut kejadian dulu terulang lagi,โ kata seorang ibu di Bandung.
Pakar kesehatan anak menegaskan bahwa pengawasan obat di Indonesia masih lemah. Ia menekankan perlunya regulasi lebih ketat serta sistem uji kualitas yang transparan.
Jika pemerintah tidak segera bertindak tegas, dikhawatirkan kasus gagal ginjal akut bisa meluas dan kembali menjadi tragedi kesehatan nasional.
Leave a Reply